Bengkulu (Berita) : Upaya untuk mengungkap keberadaan peninggalan
Kerajaan Sriwijaya di Bukit Kumbang, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten
Kaur, Bengkulu, akhirnya kandas setelah tim yang melakukan penelitian
tidak menemukan tanda-tanda yang mengarah adanya kehidupan di masa lalu.
Tim peneliti yang bekerjasama dengan Balai Pelestarian dan
Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi tidak menemukan indikasi sedikitpun
yang terkait dengan kemungkinan adanya aktivitas kerajaan di Bukit
Kumbang, kata kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaur Drs
Djunaidi K Taim ketika dihubungi di Kaur, Jumat [03/08].
Menurut dia, tekad untuk melakukan penelitian itu muncul setelah adanya warga yang mengaku dan menduga kawasan Bukit Kumbang merupakan daerah bekas kerajaan Sriwijaya, dengan serpihan batu-batu unik dari kawasan bukit itu.
Namun setelah diteliti dengan mendatangkan tenaga ahli sejarah dari
Jambi, tim tidak menemukan tanda-tanda ke arah bahwa daerah itu menjadi
lokasi atau bagian dari sebuah kerajaan, padahal tim sudah bekerja
selama dua hari pekan lalu.
Djunaidi mengatakan, sekalipun penelitian tahap awal tidak menemukan
apa-apa dan tidak membuahkan hasil, pihaknya tahun depan tetap akan
melakukan penelitian lanjutan, karena masyarakat bersama beberapa
paranormal lokal masih yakin di wilayah itu ada peninggalan sejarah.
Keyakinan warga itu selama ini sudah dibuktikan dengan ditemukannya
sebuah candi Jepara di Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Ogan Komering
Ulu (OKU) Selatan yang bersebelahan dengan Bukit Barisan, Bukit Kumbang
Muara Sahung, Kaur.
Selama ini informasi yang berkembang bahwa ada dugaan di lokasi itu
merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya, karena warga sudah menemukan
beberapa bangunan tua berbentuk candi yang dilengkapi sarana bebatuan
unik seakan di lingkungan sebuah istana.
“Kita sudah coba melakukan penelitian secara ilmiah terhadap dugaan
adanya situs sejarah yang pernah ditemukan sebelumnya di lokasi itu,
namun tim belum membuahkan hasil,” ujarnya.
Yarsana, salah seorang paranormal di Kaur sebelumnya mengatakan,
pihaknya berkeyanian bahwa di lokasi itu terdapat bekas candi yang
diduga merupakan pusat Kerajaaan Sriwijaya.
“Saya pernah melihat beberapa bangunan candi di dalam perbukitan
wilayah itu, dalam candi itu terdapat tempat bekas tahta kerajaan yang
berlantaikan batu giok yang bernilai sejarah tinggi,” ujarnya.
Untuk membuktikannya, memang perlu penelitian mendalam, tidak cukup hanya satu atau dua hari saja, tambahnya. (ant )
Posting Komentar