Dalam kenyataan sehari – hari sering kita jumpai sejumlah guru yang
menggunakan metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan
tujuan pengajaran. Akibatnya, hasilnya tidak memadai, bahkan mungkin
merugikan semua pihak terutama pihak siswa dan keluarganya, walaupun
kebanyakan mereka tidak menyadari hal itu.
Agar proses belajar
mengajar berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran,
guru sebaiknya menentukan pendekatan dan metode yang akan digunakan
sebelum melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan suatu pendekatan
dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat
materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran dengan
menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
yang lebih bermakna.
Ketika mengajar di kelas 3 A Pak Mamat
merasa ragu apakah persiapan mengajar untuk konsep persilangan di SLTP
yang sudah disiapkannya dapat digunakan di kelas ini. Berdasarkan
pengalamannya kelas 3 B agak berbeda dengan kelas 3 lainnya. Karena
sebagian besar siswa di kelas tersebut mempunyai kemampuan belajar
lebih rendah daripada rata – rata kemampuan kelas 3 di sekolahnya. Pak
Mamat merencanakan materi pelajarannya dibagi menjadi beberapa kali
pertemuan sehingga memerlukan waktu lebih banyak dibandingkan dengan
kelas 3 yang lainnya. Metode yang digunakannya masih serupa dengan di
kelas lain, hanya ditambah metode bermain peran. Pak Mamat merasa
gembira karena siswa yang diperkirakan akan mengalami kesulitan belajar
ternyata terbantu dengan cara yang ditempuhnya.
A. Pengertian Metode dan Pendekatan
Metode
dibedakan dari pendekatan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi
dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada teknik
pelaksanaannya. Satu pendekatan yang direncanakan untuk satu
pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut digunakan
beberapa metode. Sebagai contoh dalam pembelajaran pencemaran
lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat
dipilih dari beberapa pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan
lingkungan. Ketika proses pembelajaran pencemaran lingkungan
dilaksanakan dengan pendekatan lingkungan tersebut dapat digunakan
beberapa metode, misalnya metode observasi, metode didkusi dan metode
ceramah. Supaya lebih jelas ikuti perencanaan yang dilakukan oleh
seorang guru ketika akan memberi pembelajaran pencemaran lingkungan
tersebut. Pada awalnya ia memilih pendekatan lingkungan, berarti ia akan
menggunakan lingkungan sebagai fokus pembelajaran. Pada akhir
pembelajaran melalui konsep pencemaran lingkungan siswa akan memahami
tentang lingkungan sekitarnya apakah sudah tercemar atau tidak. Untuk
merealisasikan hal tersebut ia menggunakan metode diskusi dan ceramah.
Dalam pembelajarannya ia membuat suatu masalah untuk didiskusikan oleh
siswa kemudian ia akan mengakhiri pembelajaran tadi dengan memberi
informasi yang berkaitan dengan hasil diskusi. Berdasarkan hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa metode dan pendekatan dirancang untuk mencapai
keberhasilan suatu tujuan pembelajaran.
B. Beberapa Pendekatan Pada KBM
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran biologi antara lain sebagai berikut :
1. Pendekatan tujuan pembelajaran
Pendekatan
ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya
pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru merencanakan
pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu dipilih untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Semua pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu
tujuan.
Sebagai contoh : Apabila dalam tujuan pembelajaran
tertera bahwa siswa dapat mengelompokan makhluk hidup, maka guru harus
merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran tersebut siswa
sudah dapat mengelompokan makhluk hidup. Metode yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut dapat berupa metode tugas atau karyawisata.
2. Pendekatan konsep
Pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami
suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya.
Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang
menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami
konsep.
3. Pendekatan lingkungan
Penggunaan pendekatan
lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar
mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami
materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari – hari sering
digunakan pendekatan lingkungan.
4. Pendekatan inkuiri
Penggunaan
pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan
situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu
dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti (
Dettrick, G.W., 2001 ). Pendekatan inkuiri dibedakan menjadi inkuiri
terpempin dan inkuiri bebas atau inkuiri terbuka. Perbedaan antara
keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan
dari kegiatannya.
5. Pendekatan penemuan
Penggunaan
pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan belajar mengajar siswa
diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang
fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang
benar – benar baru. Pada umumnya materi yang akan dipelajari sudah
ditentukan oleh guru, demikian pula situasi yang menunjang proses
pemahaman tersebut. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung
berhubungan dengan hal yang akan ditemukan.
6. Pendekatan proses
Pada
pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati,
berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan.
Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak
kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan
langsung siswa dalam kegiatan belajar.
7. Pendekatan interaktif ( pendekatan pertanyaan anak )
Pendekatan
ini memberi kesempata pada siswa uuntuk mengajukan pertanyaan untuk
kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang
mereka ajukan ( Faire & Cosgrove, 1988 dalam Herlen W, 1996 ).
Pertanyaan yang diiajukn siswa sangat bervariasi sehingga guru perlu
melakukan llangkah – langkah mengumpulkan, memilih, dan mengubah
pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yng spesifik.
8. Pendekatan pemecahan masalah
Pendekatan
pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui
praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Versi
pertama siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang digunakan,
cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian
pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya
masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri.
Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi
petunjuk.
9. Pendekatan sains teknologi dan masyarakat ( STM )
Hasil
penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam
Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan
menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika
dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek :
kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan
konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai
fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat.
Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini
tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih
ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam
pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah
10. Pendekatan terpadu
Pendekatan
ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan
pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain, sehingga
diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan
peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu
cara pandang.
Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam
berbagai model pembelajaran. Di Indonesia, khususnya di tingkat
pendidikan dasar terdapat tiga model pemdekatan terpadu yang sedang
berkembang yaitu model keterhubungan, model jaring laba – laba, model
keterpaduan.
Perbandingan model pembelajaran terpadu
Model keterhubungan Model jaring laba – laba Model keterpaduan
C. Beberapa Metode Pada KBM
Beberapa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran biologi adalah :
1. Metode ceramah
Metode
ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode
ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak
membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan
siswa. Dalam pengajaran yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur
paksaan. Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar
serta mencatat tanpa komentar informasi penting dari guru yang selalu
dianggap benar itu. Padahal dalam diri siswa terdapat mekanisme
psikologis yang memungkinkannya untuk menolak disamping menerima
informasi dari guru. Inilah yang disebut kemampuan untuk mengatur dan
mengarahkan diri.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya
jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Dengan mengajukan
pertanyaan yang terarah, siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya
pikir. Kemampuan berpikir siswa dan keruntutan dalam mengemukakan pokok
– pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode
ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran
lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih
efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa
ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode
diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam
diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh
kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas
siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa
bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang
lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar
bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
4. Metode belajar kooperatif
Dalam
metode ini terjadi interaksi antar anggota kelompok dimana setiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus turut terlibat
karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya,
sehingga anggota kelompok saling membantu. Model belajar kooperatif yang
sering diperbincangkan yaitu belajar kooperatif model jigsaw yakni
tiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan
atau diajarkan pada teman sekelompoknya.
5. Metode demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu
proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan
menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur,
gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain. Akan
tetapi, alat demonstrasi yang paling pokok adalah papan tulis dan white
board, mengingat fungsinya yang multi proses. Dengan menggunakan papan
tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat
hitungan matematika, dan lain – lain peragaan konsep serta fakta yang
memungkinkan.
6. Metode ekspositori atau pameran
Metode
ekspositori adalah suatu penyajian visual dengan menggunakan benda dua
dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud mengemukakan gagasan atau
sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
7. Metode karyawisata/widyamisata
Metode
karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa
mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa,
informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah
sendiri informasi. Tetapi karyawisata memerlukan waktu yang panjang
dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
8. Metode penugasan
Metode
ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, meransang
untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa,
dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi
dlam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak
bekerja secara mandiri.
9. Metode eksperimen
Metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi akan lebih yakin
atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat
memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil belajar
akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa. Metode ini paling tepat
apabila digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri atau pendekatan penemuan.
10. Metode bermain peran
Pembelajaran
dengan metode bermain peran adalah pembelajaran dengan cara seolah –
olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman
tentang suatu konsep. Dalam metode ini siswa berkesempatanm terlibat
secara aktif sehingga akan lebih memahami konsep dan lebih lama
mengingat, tetapi memerlukan waktu lama.
Pendekatan dan
metode yang dipilih guru dalam memberikan suatu materi pelajaran sangat
menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Tidak pernah ada
satu pendekatan dan metode yang cocok untuk semua materi pelajaran,
dan pada umumnya untuk merealisasikan satu pendekatan dalam mencapai
tujuan digunakan multi metode.
Metode dibedakan dari pendekatan ;
metode lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan
ditekankan pada perencanaannya. Ada lima hal yang perlu diperhatikan
guru dalam memilih suatu metode mengajar yaitu :
• Kemampuan guru dalam menggunakan metode.
• Tujuan pengajaran yang akan dicapai.
• Bahan pengajaran yang perlu dipelajari siswa.
• Perbedaan individual dalam memanfaatkan inderanya.
• Sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Beberapa
pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran biologi adalah pendekatan
konsep, pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan,
pendekatan inkuiri, pendekatan penemuan, pendekatan interaktif,
pendekatan pemecahan masalah, pendekatan Sains Teknologi Masyarakat,
dan pendekatan terpadu. Untuk merealisasikan suatu pendekatan dalam
mencapai tujuan dapat digunakan beberapa metode antara lain metode
ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode demonstrasi, metode
ekspositori, metode karyawisata, metode penugasan, metode eksperimen,
metode belajar kooperatif, dan metode bermain peran.
DAFTAR PUSTAKA
Dirdjosoemarto dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA UPI dan JICA IMSTEP.
Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Syah Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Oleh : Suaidin Dompu
Home
pendidikan
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Posting Komentar