BUDAYA PADANG GUCI : Kaguan Bimbang Yang Terlupakan

Jumat, 26 Agustus 20110 komentar

    Dalam upacara Kaguan Bimbang Padang Guci dikisahkan sepasang bujang dan gadis yang saling mencintai. Keduanya ingin melangkah ke jenjang pernikahan. Setelah mengetahui anaknya ingin melangsungkan pernikahan, mulailah utusan dari pihak bujang datang ke rumah orang tua gadis dan menanyakan kebenaran keinginan anaknya (Nueghi Rasan).

Begitu urusan bujang gadis tersebut diambil alih oleh orang tua, maka dilanjutkan dengan musyawarah keluarga untuk menetapkan tahapan proses pernikahan dan bantuan dari pihak bujang sesuai permintaan orang tua gadis. Setelah tiba waktunya pihak mempelai pria menjemput mempelai wanita (Ndepatkah Pengantin), dilanjutkan dengan Ijab Kabul keesokan harinya dan dilanjutkan dengan Bimbang Adat yang diiringi oleh berbagai macam kesenian daerah seperti, Tari Adat dan Kuntaw. (J. Purnawijaya Alibasa - Manajer Informasi TMII)

Namun seiring dengan perkembangan jaman Kaguan Bimbang ini sudah mulai terlupakan oleh masyarakat Padang Guci. Padahal Kaguan Bimbang ini adalah warisan turun temurun dari nenek moyang yang sepatutnya tetap dilestarikan. 

Walaupun demikian, saat ini ada juga sebagian dari masyarakat Padang Guci yang masih menyelangarakan kesenian daerah seperti Tari Adat dan Kuntaw  dalam rangka menyambut pengantin yang akan menduduki kursi singgasananya (Pelaminan).
  

Semoga menambah pengetahuan.....
Share this article :
 
Follow Us : Facebook | Twitter | G +
Copyright © 2012. Padangguci Onstar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Template Edited by Nopri Anto
Proudly powered by Blogger